Maaf karena kemarin tidak memuat berita terbaru. Rantai jangkar kapal tanker Isola Corallo telah diduduki sejak Rabu malam, dan masih berlanjut, tetapi kami tetap menunggu kesempatan lain untuk datang. Akhirnya, setelah cukup lama mengamati lalu lintas Pelabuhan Dumai dan beberapa harapan kosong, sekitar satu jam sebelum fajar yang lama kami nanti-nantikan pun muncul, dan sekarang Esperanza masuk ke wilayah dermaga untuk telah menghalangi kapal tanker Isola Corallo untuk memuat minyak kelapa sawit.
Ada bagian dari dermaga yang diperuntukan untuk mengalirkan minyak kelapa sawit melalui pipa ke lambung tanker. Beberapa jam yang lalu, bagian itu ditempati oleh dua kapal lain; ketika salah satu dari kapal itu bergerak keluar dan Esperanza berhasil menempatinya mengambil alih tempat yang seharusnya digunakan Isola Corallo.
Saat ini kami mencegah Corallo datang mendekat-Corallo adalah kapal tanker yang besar, hanya sedikit lebih besar dari Gran Couva yang kami temui awal minggu ini, sehingga baik kami maupun kapal yang satu lagi harus pindah sebelum Corallo datang.
Meskipun pagi masih gelap, semua kru bekerja. Tugasku adalah membantu mengatur tali tambat kapal begitu Esperanza telah mencapai dermaga, yang berarti terjun dari geladak belakang. Pipa dan lumpur tebal tepat berada di bawah, tapi aku berhasil melompat tanpa mengalami patah pergelangan kaki. Karena menarik tali yang berat di tempat yang sama, tak lama kemudian aku sudah bermandikan lumpur yang bau. Pipa yang berada di sekitar kami adalah yang mengalirkan CPO, warnanya jingga terang seperti jeruk Sunkist. Bahkan ketika tidak digunakan, minyak kelapa sawit masih keluar dari pipa dan menimbulkan lumpur yang kental dan berbau tengik yang sekarang menempel di tubuhku.
Aku berharap setidaknya penjaga keamanan atau sekelompok polisi menunggu untuk menyambut kami, tetapi saat itu tak tampak orang-orang di sekitar tempat itu kecuali dua orang pria yang tengah bertugas. Saat ini, kami tengah mencegah 29.000 ton minyak kelapa sawit milik Sinar Mas diekspor ke Rotterdam, tujuan kapal Corallo.
ditulis Jamie dari atas Kapal Esperanza