Esperanza bergerak menghadang kapal tanker minyak kelapa sawit

Hauling on the mooring lines © Greenpeace/Novis

Menarik tali tambat kapal © Greenpeace/Novis

Maaf karena kemarin tidak memuat berita terbaru. Rantai jangkar kapal tanker Isola Corallo telah diduduki sejak Rabu malam, dan masih berlanjut, tetapi kami tetap menunggu kesempatan lain untuk datang. Akhirnya, setelah cukup lama mengamati lalu lintas Pelabuhan Dumai dan beberapa harapan kosong, sekitar satu jam sebelum fajar yang lama kami nanti-nantikan pun muncul, dan sekarang Esperanza masuk ke wilayah dermaga untuk telah menghalangi kapal tanker Isola Corallo untuk memuat minyak kelapa sawit.

Crude palm oil seeping from a loading pipe © Greenpeace/Woolley

Minyak kelapa sawit mentah dari pipa bongkar muat © Greenpeace/Woolley

Ada bagian dari dermaga yang diperuntukan untuk mengalirkan minyak kelapa sawit melalui pipa ke lambung tanker. Beberapa jam yang lalu, bagian itu ditempati oleh dua kapal lain; ketika salah satu dari kapal itu bergerak keluar dan Esperanza berhasil menempatinya mengambil alih tempat yang seharusnya digunakan Isola Corallo.

Saat ini kami mencegah Corallo datang mendekat-Corallo adalah kapal tanker yang besar, hanya sedikit lebih besar dari Gran Couva yang kami temui awal minggu ini, sehingga baik kami maupun kapal yang satu lagi harus pindah sebelum Corallo datang.

Meskipun pagi masih gelap, semua kru bekerja. Tugasku adalah membantu mengatur tali tambat kapal begitu Esperanza telah mencapai dermaga, yang berarti terjun dari geladak belakang. Pipa dan lumpur tebal tepat berada di bawah, tapi aku berhasil melompat tanpa mengalami patah pergelangan kaki. Karena menarik tali yang berat di tempat yang sama, tak lama kemudian aku sudah bermandikan lumpur yang bau. Pipa yang berada di sekitar kami adalah yang mengalirkan CPO, warnanya jingga terang seperti jeruk Sunkist. Bahkan ketika tidak digunakan,  minyak kelapa sawit masih keluar dari pipa dan menimbulkan lumpur yang kental dan berbau tengik yang sekarang menempel di tubuhku.

Aku berharap setidaknya penjaga keamanan atau sekelompok polisi menunggu untuk menyambut kami, tetapi saat itu tak tampak orang-orang di sekitar tempat itu kecuali dua orang pria yang tengah bertugas. Saat ini, kami tengah mencegah 29.000 ton minyak kelapa sawit milik Sinar Mas diekspor ke Rotterdam, tujuan kapal Corallo.

Watching the dock as the Esperanza moves in for the blockade © Greenpeace/Novis

Memantau dari lambung saat esperanza menghadang © Greenpeace/Novis

ditulis Jamie dari atas Kapal Esperanza

6 Tanggapan so far »

  1. 1

    […] telah memperkirakannya, setelah pagi ini Esperanza menyerobot lokasi sandar yang telah disiapkan untuk Isola, kami punya waktu untuk beristirahat (khusus aku, aku butuh mandi yang lama) dan bersiap menghadapi […]

  2. 2

    Ditunggu terus hasil dari pengahadangan kali ini.

    Trims.

  3. 3

    […] serta perjanjian konservasi internasional. Dan ini adalah perusahaan yang sama yang berada di balik muatan minyak kelapa sawit yang kami blokir minggu lalu di […]

  4. 4

    selama bisa mengendalikan dan menjaga keseimbangan tentang produksi minyak sawit menurut saya tak jadi masalah yang besar, saya harap lebih profesional dalam menanggapi kejadian ini salah-salah para aktivis telah dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang merupakan predator untuk menghancurkan bumi………

  5. 5

    djajat said,

    saya pengen diskusi masalah seputaran kerusakan hutan…!!!

  6. 6

    legenda said,

    saya harap aktivis-aktivis NGO internasional tidak sampai menjual negaranya sendiri. darimana orang-orang bule itu mengaku punya data komprehensif kalo tidak dari para WNI. saya juga terlibat dalam upaya mitigasi emisi GRK. tapi saya tidak mau disponsori oleh orang-orang bule, karena niat mereka tak lain tak bukan yaitu motif ekonomi.


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan komentar